Sabtu, 19 Juni 2010
Tim-tim "Underdog" Bersinar di Afsel
JOHANNESBURG,
Kompas.com -
Kejutan demi kejutan
terus terjadi di Piala
Dunia 2010 ini. Para
tim underdog, di luar
dugaan
memancarkan
sinarnya yang
menyilaukan tim-tim
unggulan, karena bisa
mempermalukan
negara-negara kuat
yang memiliki tradisi
bagus di arena Piala
Dunia. Terakhir,
Serbia, Slovenia, dan
Aljazair,
melakukannya pada
Jumat (18/6/10).
Serbia, yang pada
laga perdana kalah
0-1 dari Ghana,
bermain kesetanan
ketika melawan
Jerman, dalam
lanjutan penyisihan
Grup D. Di luar
dugaan, "The White
Eagles"
menghancurkan "Der
Panzer" dengan skor
1-0 lewat gol Milan
Jovanovic. Mereka
memanfaatkan
keunggulan jumlah
pemain karena
striker Miroslav Klose
diusir, menyusul
kartu kuning kedua
yang diterimanya
dalam laga tersebut.
Slovenia, yang
tergabung di Grup C,
juga membelalakan
mata para pecinta
sepak bola dunia.
Negara terkecil di
event ini, karena
hanya memiliki
jumlah penduduk 2
juta jiwa, tampil
sangat impresif dan
nyaris
mempermalukan
Amerika Serikat.
Bagaimana tidak,
mereka sempat
unggul 2-0 di paruh
pertama, sebelum
"Paman Sam"
membalasnya di
babak kedua, untuk
memaksa hasil akhir
menjadi imbang 2-2.
Masih dari Grup C,
Aljazair pun tampil
sangat mengesankan
ketika melawan tim
favorit juara, Inggris.
"The Desert Fox"
yang sama sekali
tidak diperhitungkan,
justru menghadirkan
kesulitan yang besar
bagi "The Three
Lions", sehingga skor
akhir laga 2x45 menit
itu berakhir imbang
tanpa gol.
Ini membuat
persaingan di Grup C
menjadi sangat
sengit, karena baik
Slovenia, yang kini
memimpin klasemen
sementara, AS
(peringkat dua),
Inggris (peringkat 3)
dan Aljazair, sang
juru kunci, masih
memiliki peluang yang
sama untuk
melangkah ke babak
16 besar. Laga
pamungkas, menjadi
penentu, ketika
Slovenia bertemu
Inggris dan AS
ditantang Aljazair.
Peluang terbesar ada
di tangan Slovenia
dan AS, karena
dengan hasil imbang
saja mereka meraih
tiket ke fase knock-
out.
Sebelum kejutan
pada laga hari Jumat
ini, sudah ada hasil
yang membuat
semua orang heran
melihat performa
para tim underdog.
Lihat saja bagaimana
Korea Selatan
membantai Yunani,
juara Eropa 2004,
dengan skor 2-0.
Kemudian, Swiss
mempermalukan
juara Eropa 2008,
Spanyol, dengan
kemenangan 1-0.
Belum lagi Korea
Utara, yang sempat
membuat Brasil
frustrasi, meskipun
mereka akhirnya
kalah 1-2.
Di Grup A, Perancis
sudah hampir pasti
tersingkir karena
menelan kekalahan
0-2 dari Meksiko pada
laga kedua, Kamis
(17/6/10). "Les
Bleus", juara Piala
Dunia 1998 dan juara
Eropa 2000, juga
hanya bermain
imbang tanpa gol
pada laga perdana
melawan Uruguay.
Meskipun tidak terlalu
mengejutkan karena
performa "Ayam
Jantan" memang
kurang meyakinkan,
tetapi kegagalan ini
menjadi salah satu
bukti tim raksasa
sudah menjadi
korban tim underdog.
Memang, sepanjang
sejarah Piala Dunia,
belum ada tim Eropa
yang menjadi juara
ketika turnamen
empat tahunan ini
diselenggarakan di
luar benuanya.
Sebaliknya, tim dari
benua Amerika sudah
mematahkan mitos
itu ketika Brasil
menjadi juara di
Swedia pada tahun
1958--sebelum dan
sesudah itu, tim dari
benua Amerika pun
tidak pernah menjadi
juara di Eropa. Lalu,
Brasil juga kembali
menegaskan
predikatnya sebagai
raja sepak bola
dengan menjuarai
Piala Dunia Korea
Selatan-Jepang 2002.
Nah, di Afrika Selatan
ini pun, tampaknya
tim-tim Eropa mulai
menemui kesulitan.
Kekalahan Jerman,
yang sudah tiga kali
jadi juara dunia, dan
Spanyol, serta hasil
imbang Italia (juara
empat kali) ketika
melawan Paraguay
pada laga perdana
penyisihan Grup F,
plus kemungkinan
besar tersingkirnya
Perancis, semakin
membuktikan bahwa
tim-tim benua biru ini
tidak memiliki tradisi
juara di luar (benua
Eropa).
Setali tiga uang, tim
dari Afrika pun tidak
terlalu mencolok.
Padahal, mereka
memiliki tujuh wakil
dalam gegap gempita
pesta di benuanya ini.
Hanya Ghana yang
menyelamatkan
muka Afrika, berkat
kemenangan 1-0
atas Serbia, pada
laga perdana
penyisihan Grup D.
Di sisi lain, dua
raksasa Amerika
Latin, Argentina dan
Brasil, masih
sempurna. Argentina,
juara dunia dua kali,
bahkan sudah meraih
tiket perdelapan final
usai berpesta gol 4-1
ke gawang Korea
Selatan, pada partai
kedua penyisihan
Grup B, Kamis
(17/6/10). Tiga poin
dari Korsel itu
melengkapi
kemenangan 1-0
atas Nigeria, pada
partai perdana
penyisihan grup.
Sedangkan Brasil,
juara dunia lima kali,
baru akan
memainkan partai
kedua penyisihan
Grup G melawan
Pantai Gading, 21 Juni
mendatang.
Melihat performa
"Albiceleste" dan
"Selecao", tampaknya
mereka tetap
menjadi ancaman di
Piala Dunia ke-19 ini
dan masih menjadi
kandidat terkuat
untuk menjadi juara.
Meskipun demikian,
penampilan tim-tim
underdog juga harus
diperhitungkan,
karena jika terus
berlanjut maka bukan
mustahil kejutan
terjadi lagi. Lantas,
mungkin saja muncul
juara baru di tanah
Afrika? Kita tunggu
saja.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar