Senin, 21 Juni 2010
Kamerun Tenggelam dalam Dinginnya Malam
PRETORIA,
KOMPAS.com -
Cuaca tak
bersahabat
menemani duka para
pendukung Kamerun
setelah tim
kesayangan mereka
kalah melawan
Denmark. Suhu dingin
di Pretoria semakin
menusuk hati
mereka yang terluka
karena Kamerun
gagal menembus
fase grup Piala Dunia
2010.
Sabtu (19/6/2010)
malam di Pretoria
akan selalu mereka
ingat sebagai akhir
pekan penuh duka di
Afrika. Dalam
jebakan suhu minus
dua derajat Celcius,
pendukung "Singa
Afrika" harus pulang
dari Stadion Loftus
Verfeld dengan
wajah muram, nyaris
tanpa ekspresi.
Kepulangan mereka
menjadi sangat
kontras dibanding
keberangkatan
mereka ke arena
tersebut. Tidak ada
lagi pawai penuh
kegembiraan
sebagaimana mereka
datang ke tempat
itu. Tak ada lagi
kebahagiaan seperti
ketika Samuel Eto'o
menjebol gawang
Thomas Sorensen.
Di sepanjang Jalan
Westwoods,
Eastwoods, dan
Wessel
Street, wartawan
Tribunnews.com
Mohamad
Nurfahmi Budi
melihat iring-iringan
suporter Kamerun
seperti membeku
bersama dinginnya
udara. Mulut mereka
enggan
membunyikan lagi
vuvuzela. Tangan
mereka tak
berhasrat menabuh
genderang. Suasana
berganti dengan
perasaan sedih
karena Kamerun
menjadi tim pertama
yang harus
mengucapkan
selamat tinggal
kepada Afrika
Selatan selaku tuan
rumah piala dunia kali
ini.
Kamerun masih harus
menjalani satu
pertandingan lagi
melawan pimpinan
Grup D, Belanda.
Namun, laga itu
hanya sebatas
formalitas karena
tak akan
memengaruhi posisi
mereka dalam
klasemen. Kalaupun
Eto'o dkk berjuang
mati-matian, itu
semata-mata untuk
menjaga kehormatan
supaya mereka tak
pulang tanpa poin,
syukur bisa menang.
Hal sebaliknya
diperlihatkan barisan
suporter Denmark.
Jumlah mereka kira-
kira hanya 2.000
orang, tapi reaksi
kemenangan mereka
pertontonkan dengan
sangat nyata. Ada
yang menari,
berpelukan
antarsesama
suporter, sampai
meniup vuvuzela
memecah keheningan
malam. Mereka
melakukannya
setelah rombongan
suporter Kamerun
lewat dengan tenang
di jalanan pusat kota
Pretoria. Sebuah
sikap dewasa yang
menghargai
kepedihan lawan.
(Tribunnews.com/
bud)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar