Cari Blog Ini

Minggu, 27 Juni 2010

2 Pecatur Indonesia Dilatih Pelatih Kawakan

ODESSA, KOMPAS.com - Dua pecatur kebanggaan Indonesia GM Susanto Megaranto dan GMW Irine Kharisma Sukandar tengah menjalani pelatnas Asian Games di Odessa, Ukraina. Irene dan Susanto yang pemusatan latihan sejak 31 Mei lalu ini dilatih oleh pecatur kawakan yang dua kali membawa Ukraina menjuarai olimpiade catur (tim putra juara saat di Calvia 2004 dan tim putri juara saat di Turin 2006), yaitu sang living legend GM Vladimir Tukmakov. Hal ini diungkapkan, manajer tim catur Asian Games Guangzhou 2010, Kristianus Liem kepada Kompas.com melalui surat elektronik yang diterima, Senin (14/6/2010). Kris memaparkan pemusatan latihan ini akan dijalani Irene dan Susanto selama satu bulan hingga 29 Juni 2010. Menurutnya, tujuan dan sasaran yang mau dicapai pada pelatnas tahap ini adalah memperbaiki pemahaman posisional dan strategi yang masih menjadi titik lemah kedua pecatur andalan Indonesia tersebut. "Setelah separuh perjalanan latihan, dapat saya laporkan bahwa target latihan tercapai dengan baik sekali, karena Tukmakov juga seorang bekas pemain lapangan yang memahami karakter dan gaya seorang pemain catur. "Misalnya pada sepuluh hari pertama, latihan hanya difokuskan pada teknik prophylactic yang praktis hampir tidak pernah didalami kedua pecatur Indonesia tersebut lantaran teknik ini sifatnya tidak agresif, bukan menyerang. Melainkan bersifat mementahkan, memunahkan rencana dan strategi yang dipikirkan lawan. Jadi teknik ini sangat membutuhkan pemahaman posisional yang dalam, lalu merumuskan cara mengatasinya!" ungkapnya. Jadi setiap hari mereka diminta membaca dan merumuskan suatu posisi yang disuguhkan di atas papan catur, apa keunggulan dan kelemahan lawan, lalu apa kira-kira rencana yang dipikirkan lawan dan bagaimana cara kita mengatasinya. Jadi awalnya bukan apa yang kita pikirkan, yang kita rencanakan dan yang mau kita lakukan. Suatu logika berpikir yang dibalik oleh Tukmakov. "Ini bukan sekadar menemukan prophylactic move (langkah pencegah penyakit). Tapi juga bagaimana cara kalian memahami prophylactic thinking," tutur Tukmakov seperti dikutip Kris. Bahan-bahan latihan umumnya diambil dari partai-partai dua juara dunia yang terkenal sebagai jagoannya teknik prophylactic, yaitu juara dunia 1963-69 Tigran Petrosian dan juara dunia 1975-85 Anatoly Karpov. "Sementara jika ingin ujicoba dan refreshing, biasanya pada hari tidak latihan, yaitu hari Minggu, kami pergi ke taman-taman yang banyak tersebar di Kiev maupun Odessa di mana selalu ada tempat bermain catur. Lawan tanding yang tersedia juga tidaklah ringan karena mereka adalah pecatur- pecatur yang biasa taruhan," kata Kris. Latihan Irene dan Susanto sendiri dimulai pukul 10.30 hingga pukul 19.00 dikurangi waktu istirahat makan siang. Latihan fisik ringan juga di lakukan dengan berjalan kaki sekitar 4-5 km, yang umumnya dilakukan menjelang makan siang dan menjelang makan malam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar